Senin, 16 Mei 2011

Aliansi Seniman di Palembang Tolak Alifungsi Museum Tekstil Menjadi Hotel


Oleh Iir Sugiarto

Sastramusi Online - Geliat seniman di Palembang, setelah lengang dari aksi protes terhadap dinamika berkesenian, kali ini kembali melakukan protes keras terhadap alih fungsi Museum Tekstil Sumsel yang akan dijadikan hotel berbintang oleh pemerintah provinsi (Pemrov) Sumsel.
Hal itu terungkap dalam pertemuan sejumlah seniman Palembang di Dewan
Kesenian Palembang (DKP), Senin (16/05/2011). Dalam pertemuan itu disebutkan pengallihan Museum Tekstil menjadi hotel dianggap sejumlah oleh seniman di Palembang seagai bentuk perusakan cagar budaya.
Erwan Suryanegera, salah satu tim yang menamakan diri Aliansi Seniman Menggugat (ASM) mengatakan, pertemuan yang di lakukan pada hari ini merupakan salah satu bentuk
untuk melakukan pembahasan tentang alifngsi museum tekstil menjadi hotel. “Dan sebagaian teman kita telah sependapat bahwa saatnya kita menolak atas perubahan gedung tersebut menjadi hotel, karena dalam museum itu terdapat benda-benda bersejarah yang harus dijaga kelestariannya,” tegasnya.


lebih lanjut, Erwan menjelaskan penolakan ini dilakuka karena museum tersebut merupakan salah satu cagar budatya. Dalam UU No 11 Thn 2010 tentang perlindungan cagar budaya yang sudah berumur 50 tahun keatas harus dilestarikan dan dipelihara.
Erwan menambahkan, terkait dengan hal ini, pihaknya akan menghadap ke Walikota Palembang, agar tidak mengeluarkan Izin Membangun Bangunan (IMB) atas pembangunan hotel di area museum tekstil tersebut.
Senada dengan itu, kepada sejumlah wartawan di Palembang, Vebri Al Intani salah satu seniman Palembang lainnya menyebutkan dari hasil pertemuan para seniman yang telah dilakukan, telah mengerucurt pada kesimpulan, yang intinya seniman di Palembang menolak atas alih fungsi Museum Tekstil menjadi Hotel. “Untuk mengimplementasikan penolakan itu, kita (para seniman-red) Palembang akan mengadakan aksi dalam waktu dekat ini. Dalam aksi ini kita akan mendatangi kantor Walikota Palembang, dan mendesak mendesak pemerintah kota untuk tidak mengeluarkan IMB terhadap pembangunan hotel tersebut. Selain itu kita juga akan mendatangi kantor gubernur Sumsel untuk meminta gubernur agar menghentikan alifungssi tersebut,” kata Koordinator Lembaga kebudayaan Kobar 9 ini tana menyebut kapan kepastian aksi itu akan digelar. [*]

Sumber : http://www.dapunta.com/seniman-palembang-tolak-alifungsi-museum-tekstil-menjadi-hotel/11542.html

1 komentar:

Tarso Brekel mengatakan...

Meskipun tak di palembang, namun mencoba untuk terus mengikuti perkembangan tanah kelahiran,

buat pemerintah dan pihak swasta di kota palembang, jangan ratakan cagar budaya yg tersisa, harusnya sebagai manusia yg di berikan akal sehat dapat berfikir, bahwa peninggalan kerajaan sriwijaya sungguh sangat sedikit yg tersisa, maka dari itu jangan membuat kota penuh budaya ini menjadi kota metropolitan yg sumpek dan pengap gemerlap saja, namun tunjukkan bahwa palembang juga mempunyai sejarah besar yg bukan hanya cerita namun ada pembuktian untuk anak cucu